Tahun ini Pemkab Banyuwangi kembali menyalurkan beasiswa Banyuwangi Cerdas kepada 303 mahasiswa. Selain diberikan kepada siswa berprestasi dan kurang mampu, pada tahun ini Beasiswa Cerdas juga diberikan kepada mahasiswa dari keluarga yang terdampak covid 19.
Beasiswa tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di pendopo kabupaten, Rabu (2/12/2020). Dikatakan Anas, program beasiswa Banyuwangi Cerdas telah diluncurkan sejak 2011 bagi anak-anak muda berprestasi dari keluarga kurang mampu, yatim piatu, dan para penyandang disabilitas berprestasi.
“Lewat program ini, Banyuwangi memberikan akses bagi anak-anak yang kurang beruntung untuk melangkah ke bangku perguruan tinggi. Sejak diluncurkan, tak kurang 1.800 anak muda yang mendapatkan program ini. Anggaran yang dikucurkan total sudah mencapai Rp 26,25 miliar,” kata Anas.
Kriteria utama untuk program Beasiswa Banyuwangi Cerdas adalah anak muda dari keluarga kurang mampu, namun mempunyai potensi dan prestasi. Ini adalah bagian dari upaya peningkatan daya saing SDM Banyuwangi.
Dalam kesempatan itu, Anas juga berpesan agar para mahasiswa menjadi agen perubahan yang terus membawa semangat optimisme bagi generasi penerus bangsa.
“Semoga beasiswa ini bisa menjadi pendorong para mahasiswa untuk terus berprestasi. Optimisme dan spirit berinovasi ini harus selalu dijaga oleh generasi muda seperti kalian. Di tangan kalian masa depan daerah dan bangsa ini ditentukan,” kata Anas di hadapan ratusan penerima beasiswa.
“Sekaligus saya minta para mahasiswa bisa menjadi public relation (PR) bagi daerah. Sebarkan kabar baik tentang Banyuwangi supaya menjadi motivasi bagi kita untuk bangkit lebih hebat lagi,” ujar Anas.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menjelaskan, hingga tahun 2020 total dana yang dikucurkan program beasiswa Banyuwangi Cerdas mencapai Rp. 26,25 miliar.
Dia lalu merinci 303 penerima tersebut terbagi dalam tiga kelompok. Pertama, dari jalur masuk ke kampus yang menekan kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi ada 85 orang. Pemkab sendiri telah melakukan kerja sama dengan empat perguruan tinggi negeri di Indonesia.
“Mereka mendapatkan beasiswa uang kuliah selama delapan semester (4 tahun) dan biaya hidup selama menempuh studi,” kata Suratno.
Kategori dua adalah mahasiswa yang telah menempuh kuliah dan mengajukan beasiswa untuk membantu pembiayaan proses kuliah yang telah berjalan. Total, pada tahun ini disetujui 96 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ini dari hasil verifikasi persyaratan.
“Kategori ketiga, kami berikan khusus tahun ini untuk 122 mahasiswa dari keluarga yang terdampak covid-19. Jalur ini khusus bagi mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi di Banyuwangi,” kata Suratno.
Salah satu penerima beasiswa, Yafits Armaqkit mengaku sangat terbantu dengan adanya beasiswa ini. Bagi dia, ini sangat membantu keluarganya yang latar belakang orang tuanya adalah tukang pangkas rambut.
‘Alhamdulillah, bersyukur sekali. Beasiswa ini sangat membantu biaya kuliah saya. Sangat meringankan beban orang tua. Dengan beasiswa ini saya merasa bisa terpacu mengejar cita-cita saya,” kata Yafits penerima beasiswa jalur bidik misi di IAIN Jember.
Hal serupa juga diungkapkan Silvi ratna, mahasiswa akademi Kesehatan Rustida Krikilan Banyuwangi. Dia adalah salah satu penerima beasiswa terdampak covid-19.
“Orang tua saya sebenarnya sudah masuk daftar karyawan yang akan dirumahkan, tinggal menunggu waktu saja. Sempat memupuskan harapan kami untuk bisa meneruskan kuliah. Beasiswa ini menjadi solusi bagi kami sehingga bisa lanjut kuliah,” kata Silvi dengan haru. (*)
sumber: banyuwangikab.go.id