Baca Juga
BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi terus berupaya memperluas akses kesehatan
bagi warganya, terutama warga miskin. Puskesmas di Banyuwangi kini
diwajibkan keliling secara rutin untuk mencari warga yang butuh
penanganan kesehatan, terutama warga miskin.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, warga miskin harus
diurus oleh Puskesmas bersama aparat desa. "Selain wajib turun untuk
memantau kesehatan warga, petugas puskesmas harus mencari warga miskin,
juga warga nonproduktif yang mempunyai masalah kesehatan. Cek
kesehatannya, dan rutin berikan makanan bergizi untuk mereka. Programnya
bersinergi dengan Dinas Sosial. Ini sebagai upaya preventif," ujar
Anas.
Menurut Anas, upaya ini merupakan salah satu pemenuhan hak dasar setiap
warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Selama ini, masih ada warga
miskin yang belum mendapat informasi mengenai layanan kesehatan.
"Bukan karena mahal mereka tidak bisa mengakses, karena kami sendiri
telah menyiapkan anggaran kesehatan bagi mereka. Namun, masalahnya lebih
pada akses yang terbatas, seperti tidak ada transportasi dan minimnya
informasi. Nah saya instruksikan Puskesmas untuk turun," jelas Anas.
Anas memaparkan, kunci pelayanan kesehatan warga miskin adalah kesolida
koordinasi antara pengurus RT/RW, aparat desa, dan Dinas Kesehatan dalam
hal ini Puskesmas. Mengingat data kesehatan bersifat dinamis, maka
perlu koordinasi yang solid.
"Di data Dinas Kesehatan, misalnya Bapak A yang termasuk miskin ini
sehat, tapi ternyata sebulan kemudian sakit, itu harus terus dipantau.
Kuncinya di koordinasi, juga kepedulian mulai dari RT/RW. Toh biaya
kesehatan juga sudah disediakan, ada penerima bantuan iuran BPJS. Kalau
pun misalnya belum terdata, ada dana jaminan kesehatan dari APBD. Begitu
tahu ada yang sakit, lapor dan pasti ditangani," papar Anas..
Ke depan, lanjut Anas, puskesmas tidak hanya memberikan layanan berobat,
namun mulai menyediakan klinik konsultasi. Sehingga warga yang ke
puskesmas bisa langsung konsultasi dengan tenaga kesehatan.
"Puskesmas juga harus berkampanye jajanan sehat. Pemakaian bahan
berbahaya jadi PR bagi kita, penjaja makanan harus diingatkan," tegas
Anas.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Widji Lestariono mengatakan,
pembangunan kesehatan Banyuwangi diprioritaskan pada upaya peningkatan
akses dan kualitas layanan kesehatan bagi warga miskin. Salah satunya
lewat program layanan kunjungan ke rumah warga dari puskesmas.
"Pemkab Banyuwangi juga telah memiliki program Penanganan Kemiskinan
yang lebih dikenal dengan UGD Kemiskinan. Di dalamnya ada penanganan
masalah kesehatan. Ini akan lebih kami kembangkan. Tidak hanya menangani
warga yang sakit saja. Namun orang sepuh juga harus diperhatikan dan
dipantau rutin hidupnya. Tahun ini dimulai secara bertahap pemberian
makanan bergizi gratis yang akan langsung diantar ke rumah warga miskin
usia nonproduktif," ujarnya.
sumber: banyuwangikab