Masyarakat Kelurahan
Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi memiliki tradisi yang unik, yakni
puter kayun. Sebuah tradisi, dimana masyarakat setempat mengendarai
dokar dari Boyolangu menuju Watudodol bolak –balik. Tradisi unik ini
dilaksanakan setiap hari ke sepuluh Lebaran.
Sesampai di pantai Watudodol mereka menggelar selamatan sebagai
perwujudan rasa syukur atas rezeki yang mereka dapat selama setahun
terakhir. Masyarakat lokal mengganggap tradisi puter kayun itu sebagai
napak tilas pembangunan jalan Panarukan – Banyuwangi pada zaman Kolonial
Belanda. Yang mana saat itu penjajah Belanda sangat kejam, sehingga
banyak yang meninggal dunia saat mengerjakan pembangunan jalan. Singkat
cerita tradisi puter kayun ini diyakini sebagai bentuk penghargaan
kepada para leluluhur yang telah selesai menyelesaikan jalan ini.
