Kasus kematian Angeline membuat Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas
angkat bicara. Ia berduka cita lantaran seorang bocah yang berasal dari
Banyuwangi, Jawa Timur, dibunuh saat berada di rumah ibu angkatnya,
Margriet, di Bali.
Bupati Azwar membenarkan Angeline lahir di Bali delapan tahun lalu. Namun ia merasa tak bisa lepas tangan sebab kedua orangtua Angeline berasal dari Banyuwangi. Ia pun berharap peristiwa nahas itu tak berulang lagi pada anak-anak Indonesia.
Ia mengatakan Angeline diadopsi karena orangtuanya tak memiliki uang untuk biaya persalinan. Sebenarnya, kata Bupati Azwar, orangtua Angeline cukup melaporkan ketidakmampuan itu ke pemerintah setempat.
"Sekarang kan pemerintah sudah membantu biaya persalinan. Saya kira biaya persalinan saat ini tidak akan seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Anas usai mengantar jenazah Angeline ke pemakaman di Dusun Wadungpal, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (16/6/2015) malam.
Bupati Azwar membenarkan Angeline lahir di Bali delapan tahun lalu. Namun ia merasa tak bisa lepas tangan sebab kedua orangtua Angeline berasal dari Banyuwangi. Ia pun berharap peristiwa nahas itu tak berulang lagi pada anak-anak Indonesia.
Ia mengatakan Angeline diadopsi karena orangtuanya tak memiliki uang untuk biaya persalinan. Sebenarnya, kata Bupati Azwar, orangtua Angeline cukup melaporkan ketidakmampuan itu ke pemerintah setempat.
"Sekarang kan pemerintah sudah membantu biaya persalinan. Saya kira biaya persalinan saat ini tidak akan seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Anas usai mengantar jenazah Angeline ke pemakaman di Dusun Wadungpal, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (16/6/2015) malam.
