BANYUWANGI
– Setelah berkeliling ke beberapa wilayah Indonesia, hari ini giliran
komunitas pencinta durian singgah di Kota Gandrung. Komunitas yang
terdiri atas yayasan durian nasional, maniak durian, durian lover, dan
ahli durian dari berbagai negara itu, kemarin (6/13) tiba di Banyuwangi.
Rombongan diterima Ketua Pusat
Penelitian dan Pengembangan Durian Merah Banyuwangi, Eko Mulyanto, di
kebunnya di Jalan Brawijaya. Mereka berdiskusi kecil sembari menikmati
durian yang disuguhkan Eko. Eko mengatakan, rombongan itu akan menggelar
diskusi terbuka untuk membahas beberapa hal penting mengenai durian
merah Banyuwangi di Pondok Indah, Desa Paspan, Kecamatan Glagah, hari
ini.
Dengan mengundang ahli durian lndonesia,
Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, dan Inggris, mereka akan
membahas potensi yang dimiliki durian merah dan teknik untuk trading
pemasaran maupun pengolahan. “Kami juga akan membahas trading, baik segi
pemasaran maupun olahan kata Eko. Durian merah Banyuwangi layak ekspor
dan kualitasnya setara dengan durian Thailand jenis monthong.
“Kedatangan mereka ini merupakan kesempatan bagi kita untuk belajar
teknik trading durian. Dari segi pemasaran, kita akan berkonsultasi
dengan ahli durian dari Brunei, Dari segi olahan kita akan konsultasi
dengan ahli durian dari inggris,” Jelas Eko.
Selain diskusi, pada acara yang juga
akan dihadiri pemerhati hortikultura setempat itu akan dilakukan tastes
atau mencicipi durian merah. Kemudian, masing- masing peserta dari
berbagai Lini tersebut dipersilakan menyampaikan kekurangan dan
kelebihan durian yang mereka cicipi. Eko menuturkan, usai diskusi akan
ada penanaman sekaligus pembagian bibit durian merah. “Target kami akhir
tahun 2015 ini akan menanam 15 ribu pohon durian.
Saat ini baru terdistribusi 3 ribu
pohon,” ungkapnya. Acara ini sekaligus mengukuhkan bahwa durian merah
Banyuwangi berasal dari Banyuwangi. Meski belum disertifikasi, tapi
setidaknya hadirnya pakar durian dari berbagai negara tersebut bisa
menyebabkan durian merah terkenal lebih luas sebagai buah khas yang
berasal dari Banyuwangi. ‘jadi, bisa dibilang ini antisipasi sebelum
durian merah Banyuwangi diklaim orang lain, sekaligus membangun
fanatisme buah durian merah di negara tetangga,” pungkas Eko.